Monday, April 7, 2008

Catatan Khotbah: Misteri Kedaulatan Allah

Minggu, 6 April 2008
Tema: "Misteri Kedaulatan Allah" (Kejadian 25: 19-34 -- kisah Esau dan Yakub)
Pembicara: Pdt. Ayub Yahya

Apa itu "misteri"?

Hidup tidak bisa lepas dari misteri. Kita dikelilingi misteri dalam keseharian kita, i.e.

  • Cinta - Why do I love A, why don't I love B? Why does love come and go?
  • Kelahiran - Why was I born into this family? Why do I have red hair?
  • Kematian - Where do we go after death? Why did he/she have to die so young?

Misteri itu baik.

  1. "Bikin hidup lebih hidup." Hidup jadi lebih berarti, bergairah, fun. E.g. rubicube, playing PS games with unknown outcome, solving sudoku problems.
  2. Mendorong manusia untuk menggali potensi & talenta. Karena manusia belajar, hal yg dulu misteri, skrg tdk lagi. E.g. man reaches the moon.

Kenapa ada misteri?

Supaya manusia jangan sombong. Sepintar2nya manusia, akan selalu terbatas dgn keterbatasan. Selalu akan ada pertanyaan yg tdk bisa terungkap/terpecahkan, i.e.

  • Why does God allow suffering? Dimana kasih, keadilan, kuasa Tuhan di tengah2 orang tidak berdosa yg menderita? Mother Teresa also struggled with this question. (Umat bertanya, "Salah siapa, Tuhan? Salah saya, atau nenek moyang saya?" Tuhan menjawab, tetapi malah dengan menambah misteri, "Bukan salah siapa2, tetapi supaya nama Tuhan dipermuliakan.") --- what???
  • Mengapa bangsa Israel yg dipilih Tuhan, bukan bangsa lain? etc.

Di dalam segala misteri ada kedaulatan dan otoritas Tuhan.

Ayub 42: 2-3 --> Job realizes, percuma protes kepada Tuhan, it's reality and in His plan.

At best, kita bisa memaknai misteri, walaupun tidak selalu bisa mengungkapnya.

Seorang anak melihat seekor burung mati dan bertanya kpd ibunya, "Mengapa burung itu mati?" Ibunya menjawab, "Karena burung itu hidup. Semua yang hidup, akhirnya akan mati." Anaknya kembali bertanya, "Kenapa semua yang hidup harus mati?" This seems like a simple question but, as is the mystery of life and death, it is actually not that simple. Ibunya menjawab dengan hikmat, "Kematian menunjukkan bahwa hidup itu berharga. Karena itu, jangan menyia2kan hidup pemberian Tuhan."

Kita mungkin tidak bisa sepenuhnya mengerti kedaulatan Tuhan dalam hidup kita, tetapi yang pasti, kita bisa memaknainya sbb:

  1. Hidup kita berada di bawah kendali Tuhan, di dalam tangan Tuhan. Therefore, kita tidak perlu putus asa. Jangan pernah kecil hati dalam segala pergumulan. (Tetapi, tetap mawas diri dalam segala sesuatu.)
  2. Kita tidak bisa hidup hanya mengandalkan akal, tetapi juga butuh iman. Sehebat apapun seseorang, otak eventually akan "berhenti", tetapi iman terus berlanjut.
  3. Kita diajar untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Dengan demikian, kita dpt lebih bebahagia. Sehingga kita dapat hidup dengan lebih rela (masalah boleh saja ada, tapi terima dgn rela.) Ada kalanya kita perlu "mengikuti aliran sungai", tidak memaksakan arah yg kita pikir yg terbaik.

Berdamai dgn kenyataan itu indah, ketika kita menyadari bahwa 'kenyataan' itu berada di dalam rencana Tuhan. Apapun misteri, kondisi, atau pergumulan yang sedang kita alami dalam hidup - serahkanlah pada Dia, sang pemilik kehidupan yang sejati.

-tmsh-

2 comments:

ronhpea said...

Thank you so much for such an enlightenment.

-tmsh- said...

Thank you for reading :-)
Happy to share what has enlightened me as well. Bisa dibagikan juga di Indo sm dad/mm wkt KRT kalo ada kesempatan.